Tahitian Noni Bioactive
telah memberikan pengalaman yang luar biasa kepada kami, yaitu kepada
Istri saya yang pada bulan Oktober 2009 mendapat karunia dari Allah SWT
berupa sakit yang cukup berat. Bermula dari perasaan tak enak badan,
merasa lelah, lemas, tangan bergetar, dan jantung yang berdebar-debar.
Mengalami kondisi tersebut kami sepakat berihtiar ke sebuah rumah sakit
tempat biasa berobat.
Dari kunjungan kepada dokter internist di sana,
Istri mendapatkan diagnosa bahwa hipertiroidnya kambuh. Memang sekitar
tahun 2000 Istri pernah mengalami penyakit serupa, dan dengan pengobatan
serta terapi yang dilakukan pada saat itu, keluhan penyakit tak
dirasakan lagi. Selama kurang lebih sepuluh hari itu kami melakukan
bolak-balik ke rumah sakit sebanyak tiga kali berobat jalan.
Hingga pada akhirnya karena kondisi yang semakin menurun Istri harus
rawat inap. Mula masuk rumah sakit masih bisa berjalan, di dalam ruang
perawatan pun masih bisa turun dari tempat tidur untuk ke toilet. Namun
bertambah hari di rumah sakit justru semakin parah. Menurun kemampuan
fisiknya, mulai dari tak bisa ke toilet lalu memaki pispot sampai harus
memakai diapers karena tak bisa lagi mengangkat badan.
Dalam perawatan
rumah sakit, yang ada justru mengalami kondisi liver yang mengeras,
perut membesar, badan kuning, demam naik turun. Walau tak koma, namun
pada hari ketujuh (hari terahir di rumah sakit I) Istri sudah tak ingat
siapa yang membesuk. Diagnosa yang disampaikan dokter ketika itu adalah
anemia aplastic.
Oleh karena tidak ada perkembangan, Istri kami pindahkan ke rumah sakit
lain yang lebih besar dan lengkap. Sampai di rumah sakit II ini hari
Jumat selepas magrib. Praktis pada Jumat malam, Sabtu, dan Minggu hanya
ditangani oleh dokter piket karena dokter spesialis libur pada Sabtu
Minggu. Dokter piket tetap dalam arahan dokter spesialis yang sebelumnya
telah melihat file medis kami.
Karena cukup lelah fisik dan pikiran,
maka saya terpikir bagaimana cara alternatif supaya Istri kembali sehat.
Lalu teringatlah pada Tahitian Noni Bioactive yang pada tahun 2007
pernah diperkenalkan kepada saya. Setelah mendapatkan penjelasan dari
teman dan penguatan dari dokter yang juga pernah menjadi dokter wakil
presiden, maka saya mulai memberikan Tahitian Noni Bioactive kepada
Istri.
Jumlah yang saya berikan mulai dari sedikit, 15ml/ 2 jam, karena ada
rasa takut kalau tensi darahnya yang sudah sangat rendah menjadi drop
sama sekali. Setelah terlihat ada perbaikan, jumlah asupan hari kedua
kami tingkatkan menjadi 30ml/ 2 jam, hari ketiga sampai pulang 60ml/ 2
jam.
Alhamdulillah setelah minum Tahitian Noni Bioactive kesehatan Istri
berangsur membaik. Diapers yang tadinya habis dua bal (20 piece) dalam
sehari, pada hari ke empat tinggal memakai empat piece. Kabar baiknya
pada hari ke empat belas Istri sudah bisa pulang, dan sehat sampai
sekarang. Alhamdulillah. Diagnosa final dari dokter yang merawat adalah
Myelodysplastic Syndrome (MDS).
Oh ya, konsumsi Tahitian Noni Bioactive di rumah sakit II tersebut kami
lakukan sembunyi-sembunyi, karena tidak diperbolehkan oleh dokter yang
merawat.
Ingin mengetahui manfaat Tahitian Noni Bioactive ?
Silakan menghubungi
kami di nomor-nomor
sebagai berikut :
- 0858-8102-0619
- 0852-1902-1427
- BB 23B79DAE
Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.
Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah.
Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat.
Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan
ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.
Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri.
Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.
Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.
Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.
Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.
Begitu pula dalam kehidupan ini… tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.
Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan .... 
